Oeh: Kartika Wijayanti
‘H
|
ooooah,’ mulut Ema terbuka lebar-lebar. Matanya merah, badan lesu, tidak semangat. Begitulah balasan buat Ema yang semalaman suntuk menulis karangan untuk lomba dalam jurnalistik, sampai dipenghujung malam. Rasanya tidak ada gairah sedikit pun untuk menyimak pelajaran.
“Ema, sekarang kamu cepat ke kamar mandi lalu cuci mukamu!,” kaget guru killer di SMA-nya.