Extended Network Banners

Selasa, 03 Januari 2012

Kepaksaan!


                                                                                    Oeh: Kartika Wijayanti
‘H
ooooah,’ mulut Ema terbuka lebar-lebar. Matanya merah, badan lesu, tidak semangat. Begitulah balasan buat Ema yang semalaman suntuk menulis karangan untuk lomba dalam jurnalistik, sampai dipenghujung malam. Rasanya tidak ada gairah sedikit pun untuk menyimak pelajaran.
“Ema, sekarang kamu cepat ke kamar mandi lalu cuci mukamu!,” kaget guru killer di SMA-nya.

GALAU

oleh Tika Wijayanti Rezpector  (KARTIKA WIJAYANTI) pada 12 Desember 2011 pukul 0:53
...
Berada dalam sebuah kotak, tepatku menangis, curhat kpd Tuhan dan bertanya-tanya pada angin.
"HAI ANGIN, TOLONG TANYAKAN PADANYA APAKAH DIA MENCINTAIKU?"
Aku tersesak,"Angin, kenapa kamu diam saja? AKU disini menunggu jawabmu! Aku berdiri rapuh diantaramu, TOLONG Angin, kumohon tanyakan PESANku itu padanya. Agar aku tau bagaimana perasaannya padaku. AGAR aku tak hanya BERHARAP dengan lumpur penuh sakit, menunggu ketidakpastian.LUMPUR yang menggerogoti kesabaranku! Yang selalu megawasiku cap kali aku melakukan sesuatu. Hal kecil sekalipun ia tahu."

MENGAGUMI UNTUK DICINTAI


“Detik ini kujalani dengan hati tegar. Merasa tegar dan tegar. Walau begitu banyak haling rintang yang muncul diberbagai seluk kehidupan ini. Aku sadar akan dunia ini. Dan aku sadar BAHWA kau ditakdirkan BUKAN untukku, melainkan untuk orang lain diluar sana. Aku sadar kalau aku nggak akan mungkin jadi milikmu. Tapi tetap dari diriku, dari hatiku terdalam bahwa cinta ini cuman ada satu. Dan cinta itu tulus kuberikan untukmu. Nggak ada yang lain. Nggak ada cabang dihatiku.
Kamu begitu membuatku bertanya-tanya. Dan pertanyaan-pertanyaan yang muncu  itu, membuatku tambah SUKA padamu. CINTA padamu.